ASEAN Youth Interfaith Camp


Kabupaten Jombang siap menjadi tuan rumah perhelatan event internasional yakni ASEAN Youth Interfaith Camp 2017. Rencananya kegiatan ini akan digelar pada Bulan Oktober 2017 sebagai bagian rangkaian HUT ASEAN. Tema “ Islam Rahmatan Lil Alamin dan Harmony Diversity” diharapkan Jombang menjadi contoh dalam membangun toleransi dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin.
Kepanitiaan ini terdiri dari Kementrian Luar Negeri yang bekerjasama dengan pusat Studi ASEAN Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (PSA). Kegiatan ini sekaligus memperingati HUT ASEAN ke 50. Sejumlah pihakpun berharap terdapat banyak ide dalam mengembangkan kehidupan yang harmoni, mereka bisa belajar dan berdialog tentang kehidupan di kota santri ini.
Rektor Unipdu Prof Ahmad Zahro mengatakan Jombang dipilih bukan tanpa alasan mengingat di kota ini terdapat banyak pesantren. Walau terdapat banyak pesantren di Jombang sendiri banyak juga yang non muslim dan bisa hidup secara berdampingan. Inilah yang menjadi contoh negara lain dalam menjaga kerukunan umat beragama, sehingga mereka bisa belajar di kota santri ini.
Lebih Lanjut Bupati Jombang Nyono Suharli menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah ASEAN Youth Interfaith Camp 2017 ini. Meski hanya memiliki waktu sekitar enam bulan. “Kami sangat bersyukur, Jombang dipercaya menjadi tuan rumah event ASEAN ini. Jombang memang layak untuk dijadikan tolak ukur pembangunan toleransi. Karena banyak sejarah yang terkandung didalamnya yakni tokoh penting lahir dan dimakamkan di kota ini,” katanya, Minggu (26/2/20217).
Yakni tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Syansuri, dan KH Wahab Chasbullah, serta Presiden RI keempat yang dikenal sebagai tokoh pluralisme KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sedangkan untuk persiapan pelaksanaan akan dikoordinasi dengan pihak terkait. Ini kesempatan bagi Jombang untuk mempromosikan wilayahnya kepada mancanegara.
“Potensi jombang sangat luar biasa mulai dari pesantren, keharmonisan, pertanian, serta budaya,” urainya.
Sementara itu, J.S George Lantu, Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI mengatakan dengan berbagai pertimbangan jombang dijadikan sebagai tuan rumah ASEAN Youth Camp 2017 ini. Pertimbangan inj di antaranya potensi pembangunan toleransi yang ada di Kabupaten Jombang. Sehingga tema ” Islam Rahmatan Lil Alamin serta “Harmony Diversity” ini dirasa sangat sesuai dengan Kabupaten Jombang yang memilki potensi luar biasa dalam membangun toleransi.
Para peserta ASEAN Youth Interfaith Camp 2017 ini meliputi pemuda berbagai karakter dan juga berbagai agama yang berdialog tentang kehidupan harmoni dan toleransi. Mereka berasal dari 10 negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Singapura, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Serta delegasi dari 8 negara mitra ASEAN yang mendapat undangan diantaranya Rusia, China, Korea Selatan, Jepang, Kanada, New Zealand (Selandia Baru), Australia, dan India,” jelasnya. @Obi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama